Minggu, 05 Desember 2010

cahaya dibalik batu



                 cahaya di balik  batu

Berawal dari pertemuan yang sangat singkat,seperti tak meninggalkan kesan dihati.
Tapi mereka dipertemukan kembali pada saat perasaan mereka sedang bergejolak, perhatian,percaya,saling memahami,dan saling memberi semangat. Menumbuhkan sebuah rasa persahabatan diantara mereka Erin,Wifa,dan Angga.
Sebuah persahabatan yang mendarah daging tanpa mereka sadari, berkorban untuk persahabatan……………..? apa harus ada…………….?tanpa mereka sadari, mereka telah membuktikan arti dari kristal persahabatan.
Pada perjalanan disuatu hari camping. Yang diadakan oleh suatu organisasi. Merekapun menginjakan kakinya disuatu kerajaan camping itu . meskipun mereka datang bersama,tapi mereka tidak pada satu regu yang sama. Tapi mereka pada tiga regu yang berbeda dan ketiganya pun saling berlawana. Tapi mereka bisa membuktikan kalau bersaing tidak perlu permusuhan. Mereka bersaing secara sportif.
Camping pada saat itu juga di ikuti seorang cowok yang di sukai Erin dan Wifa, Reihan namanya. Disetiap selah-selah waktu istirahat mereka selalu bersama, sering bersama, wifa pun selalu bercerita tentang raihan cowok yang erin juga suka. Erin tak pernah mengakui apa perasaan yang sedang ia alami. Tiba-tiba erin merasa pusing, saat wifa dan angga membawa erin ke ruang kesehatan di seperempat perjalanan tiba-tiba erin pingsan. Dengan reflek angga mengangkat tubuh erin dan membawa keruang kesehatan. sesampai di ruang kesehatan mereka pun panic. Melihat erin terbaring lemah tak berdaya diatas tempat tidur. Angga langsung menyuruh wifa untuk mengambilkan tas erin siapa tahu ada obat untuknya. Kata angga, wifa pun langsung pergi ke tenda erin untuk mengambil tasnya. Berhubung jarak antar tendanya dan ruang kesehatan sangat jauh wifa pun berlari secepat-cepatnya hingga tak memikirkan apa yang ia injak hingga apa yang ia tendangnya. Sesampai di depan tenda wifa pun terjatuh karna tergelincir batu besar sebagai pembatas tenda erin dan wifa, sampai-sampai batu tersebut berpindah 10cm dari posisi semula. Lututnya pun luka tapi wifa tak memperdulikan itu semua. Diapun langsung mengambil tas erin, dan berlari pincang menuju ruang kesehatan. Sesampai diruang kesehatan Wifa pun melihat angga yang begitu perhatian dengan erin. Saat angga tau wifa sudah datang angga langsung marah-marah dia pun berkata “Ambil gitu aja lama banget sih ……” dengan membentak dan mencari obat dalam tas erin. Angga pun menemukan obatnya diapun mengambilnya tanpa sengaja angga menjatuhkan sebuah bukti milik erin, Angga pun tak memperdulikannya.
Buku itu jatuh ke lantai dengan perlahan angina pun bertiup semilir membuka lembar demi lembar buku tersebut. Dan berhenti di suatu halaman yang sekiranya baru saja erin tulis. Dengan perlahan wifa menundukkan badannya untuk mengambil buku tersebut tanpa sengaja ia membaca larik demi larik kata hati yang di tulis erin dalam buku tersebut, dengan meneteskan air mata dan seakan wifa tak percaya kalau erin juga menyukai reihan
Wifa langsung menutup buku itu dan memasukannya kedalam tas erin, wifa memandang erin dengan perasaan seakan langitpun menjadi gelap, suara-suara dilangitpun menggelegar kiranya hujan mau turun,sambil menaruh tas erin di kursi sebelah angga duduk. Angga tak memperhatikan wifa, dia hanya memperhatikan erin semata. Pada saat wifa akan meninggalkan mereka tanpa sengaja air mata wifa menetes di lengan angga. Saat angga menoleh kesamping wifa pun sudah pergi, angga pun tak mungkin meninggalkan erin tuk mengejar wifa. Wifa pergi dan menyendiri duduk di batu besar , angin bertiup semilir, dan sinaran matahari terbenam yang melengkapi kesedihanya wifa membayangkan betapa sakit hatinya erin saat dia bercerita tentang reihan. Reihan datang menghampiri wifa “napa kok sedih”Tanya reihan,wifa pun memandang mata reihan dengan mata yang berkaca-kaca wifa berkata “Bagaimana kalau orang yang kamu sayangi tersakiti gara-gara kamu”. “saya akan membuatnya dia bahagia tuk membalas semua sakit hatinya, ihklas dalam nglakuin hal dan semua perbuatan insyaallah tu semua enggak akan sia-sia” jawab rehan sambil mengobati luka kaki wifa, rehan pun tersenyum melihat wifa.setelah wifa mendengar penjelasan itu dia mulai membuang jauh-jauh perasaan pada rehan.
“kok tumben trio friends sendiri erin kemana” Tanya rehan wifa menceritakan semua apa yang terjadi pada erin. Rehan langsung mengajak wifa untuk menjenguk erin,wifa baru saja sadar kalau rehan juga prihatin sama erin,wifa makin ngrasa bersalah, bagaikan kereta api disaat mereka akan bertemu. Sesampai wifa dan rehan sampai di ruang kesehatan,rehan langsung mengeser tempat angga duduk. Wifa pun mengajak angga pergi dari ruangan itu,ini semua adalah salah satu cara wifa untuk ndeketin rehan dan erin.
Erin sudah merasa baikan, rehan pun mengantar erin ke tendanya,kebetulan tenda erin dan wifa berhadapan, pada saat itu juga wifa berada didepan tendanya duduk bersama teman 1 regunya. Wifa pun melihat dengan mata kepalanya sendiri, sungguh hancur berkeping-keping hatinya.
Emang cih nglupain orang yang kita cayang nggak semudah membalikan telapak tangan…..? tapi dengan tersenyum wifa berkata “ eeehemm wah senengnya di anterin pangeranku…………” “Apaan cih wif”jawab erin.dengan lagak santai dan tak memperdulikan lalu wifa bercanda,ketawa-ketiwi dengan teman-temannya.
Malam harinya mereka semua dari beberapa regu melakukan debat permasalahan yang di presentasikan tiap regu. Pada saat wifa melakukan presentasi tak ada satupun yang bertanya ,karena presentasi yang dibawakan wifa sangat jelas dan meyakinkan, maklum dia lahir tanggal 12 bulan 6 angka kelipatan menurut buku primbon cih perkataanya selalu meyakinkan ,…….?!
Erin pun melakukan presentasi diapun mengeluarkan beberapa pendapat, tapi selalu dipatahkan oleh wifa.sampai-sampai terpojok dengan mematahkan dan pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan wifa.
Wifa tak memandang siapa erin, menurut wifa lawan adalah lawan dia tak mencampur adukkan luar dan dalam.dan akhirnya angga dan rehan pun membantu menjawab dan menjelaskan semua pertanyaan yang dilontarkan ke erin.
Setelah selesai debat wifa,erin,angga dan rehan dibawah lampu salah satu sisi lapangan mereka pun tukar pemikiran,ngobrol dan bercanda.
Beberapa teman mereka pun membuat lingkaran. Membuat suasana lebih menghangatkan.
Wifa pun menyadari bahwa cinta itu abstrak. Dalam hati wifa ia berkata“dari pada mencintai lebih baik dicintai, belajar mencintai orang yang mencintai itu lebih baik, dari pada mencintai tapi tersakiti.
Keesokan harinya mereka berkemas untuk pulang, tak terasa tiga hari, ditengah kegiatan yang padat telah mereka lalui. Setelah mereka semua sampai di kampus, mereka pun bergegas untuk menuju istana masing-masing, tapi saat itu wifa dan erin belum ada kereta kuda yang menjemputnya. Saat itu pula rehan dan angga berebut untuk anterin erin pulang,erin pun bingung untuk menjawabnya, dia pengen banget dianterin rehan tapi bagaimana dengan wifa,semuanya dian menunggu jawaban erin. “sob anterin aku dech…..”kata wifa, “tapi…..? “jawab erin. “udahlah sob anterin aku aja masa kamu ama rehan mau anterin erin semua cih, enggak ada yang mau anterin aku ….?balas wifa, Angga pun tak mungkin menolak permintaan wifa, selain rumah mereka searah jarak rumah mereka dekat ,Oke lah …..? kita pulang dulu ya…..jawab angga. Merekapun berpulan. Wifa dengan angga. Dan erin dengan rehan.
        Sampai didepan rumah erin rehan pun ngungkapi perasaan pada erin kalau dia sebenernya sayang, cinta dan perhatian sama erin. Erin pun menolak mentah-mentah, selain erin tidak mau menyakiti wifa, erin juga tidak mau mengingkari janji nya pada sahabat-sahabatnya kalau mereka tidak akan pacaran sebelum lulus skripsi dan mempunyai profesi. Erin tau bagaimana wifa, wifa adalah anak yang baik hati, sabar, bisa memahami segala keadaan sahabat-sahabatnya. Tapi ia juga keras kepala, sekali kecewa pada saat itu juga ia putus asa, dia orangnya tidak bisa kecewa,tidak mau kalah, dan tomboy…..!
Setelah penolakan itu rehan hilang bagaikan di telan bumi, Persahabatan antara wifa ,Angga,dan Erin pun semakin erat mereka pun lulus skripsi dan mereka mendapatkan pekerjaan yang layak. Angga menjadi direktur suatu perusahaan ternama, sebagai penerus ayahnya. Erin menjadi maneger keuangan di perusahaan angga. Mereka berdua menempati tempat yang sesuai dengan apa yang diimpikannya. Sedangkan wifa menjadi seorang dokter umum,sebenarnya ia ingin menjadi dokter sepecialis saraf,dan sekarang wifa berada di prancis. Practik disana  dan melanjutkan masternya disana.
Satu tahun kemudian……wifa pun membawa gelar dokter specialist saraf.dan dia pulang ke Indonesia. Erin pun tak kalah dengan wifa,sekarang erin menjadi nyonya Angga. Merekapun tetap BERSAHABAT. Dan Hidup BAHAGIA. Happy ending.
≈≈≈≈THE END≈≈≈≈